Apa Pentingnya Curah Hujan dan Intensitas Cahaya Bagi Tanaman Teh?

Penulis : Administrator


Tanggal Posting : 23 Sep 2019 00:00 Wib | Dibaca : 8598 | Kategori : Artikel


Tanaman teh (Camellia sinensis L.Kuntze) merupakan tanaman tahunan yang berasal dari daerah beriklim subtropis. Tanaman ini berasal dari negara-negara Cina Selatan (Yunan), Laos Barat Laut, India Timur Laut, Muangthai Utara dan Burma Timur (Santoso et al., 2006). Komponen lingkungan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan teh antara lain iklim, tanah dan ketinggian tempat (elevasi). Komponen iklim penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman teh adalah curah hujan dan intensitas cahaya.

Tanaman teh memerlukan air dalam jumlah banyak atau setara dengan curah hujan 2000-4000 mm/tahun agar tumbuh dengan optimal (Santoso et al., 2006). Hal ini menyebabkan tanaman teh tidak tahan terhadap musim kemarau yang panjang. Oleh karena itu, kebutuhan airnya sangat tergantung dari air hujan. Curah hujan yang kurang dari 60 mm/minggu menyebabkan unsur hara yang di berikan pada tanaman teh belum dapat diurai dengan sempurna sehingga memperlambat pertumbuhan. Jika periode kering lebih dari 2 bulan, akan terjadi gangguan pertumbuhan dan kehilangan produksi yang besar karena produksi pucuk akan berkurang. Selain itu, hilangnya kandungan air pada daun sebesar 30% dapat mengakibatkan aktivitas fotosintesis menurun. Bahkan aktivitas fotosisntesis akan berhenti jika kehilangan air mencapai 60% (Griffiths, 1976). Menurut Keagel (1965), kadar air pucuk teh pada musim kemarau sekitar 70% sedangkan, pada musim penghujan sekitar 83%.

Selain curah hujan, cahaya matahari juga merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan  tanaman teh. Cahaya matahari menentukan proses fotosintesis pada daun teh (Kartawijaya,1992.). Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman teh. Kekurangan cahaya akan menyebabkan tanaman teh mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal, daun pucat dan tidak berkembang. Sebaliknya cahaya yang berlebihan akan menyebabkan tanaman teh tumbuh lebih pendek (Kartawijaya,1992).

Dalam praktek budidaya tanaman teh yang baik (Good Agricultural Practices) terdapat upaya - upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekeringan dan intensitas cahaya matahari. Penanaman pohon pelindung dapat mengatasi kekeringan dan mempertahankan kelembaban, mengurangi suhu udara di lingkungan serta mencegah terpaparnya cahaya matahari langsung menuju tanaman (Kartawijaya, 1995). Arah lereng yang tepat juga akan mendapat intensitas cahaya matahari yang cukup untuk tanaman teh. Selain itu, untuk mengatasi kekeringan dapat juga dilakukan sistem irigasi yang tepat. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk tetap menjaga produktivitas tanaman teh dalam menghasilkan pucuk.

Gambar 1. Kebun Percobaan PPTK Gambung

(Sumber : Dokumen Pribadi)

 

Disusun oleh :

Septya Anggraini (Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung )

Erdiansyah Rezamela (Peneliti Agronomi Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung)

 

Daftar Pustaka :

Griffiths. 1976. Applied Climattology On The Plant Effect. Oxford University Press. New York.

Kartawijaya, W. S. 1992. Evaluasi pengaruh kemarau panjang tahun 1991 terhadap produksi di beberapa perkebunan teh. Warta Teh dan Kina vol 3 (3/4).

Kartawijaya, W. S. 1995. Pengaruh Iklim pada Pertumbuhan Tanaman Teh. Warta Teh dan Kina Vol. 6 (1-2) : 29-37.

Santoso, Joko., R. Suprihatini, W.Widayat, E.Johan, D.J. Rayati, dan A.Dharmadi. 2006. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Edisi ketiga. Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung.


Post Terkait

  • Pengaruh Teh Hitam dan Teh Hijau Terhadap Penyerapan Zat Besi oleh Tubuh

    Tanggal : 10 Sep 2020 08:51:25 Wib

    Salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia adalah anemia defisiensi gizi. Defisiensi besi ini dapat disebabkan oleh asupan dan serapan yang kurang, seperti kebiasaan mengkonsumsi zat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi seperti minum teh pada saat makan. Hambatan penyerapan ini disebabkan oleh polifenol yang terkandung didalam teh, terutama tanin (Besral et al., 2007). Meskipun teh diketahui memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tetapi teh juga diketahui dapat menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi pada waktu yang salah, seperti pada saat makan atau dalam satu jam setelah makan. Kebiasaan inilah yang menjadi penyebab terjadinya anemia defisiensi besi (Almatsier, 2009).


  • Smart Plantation : Teknologi Drone untuk Perkebunan Teh

    Tanggal : 03 Aug 2020 09:05:00 Wib

    Drone merupakan salah satu teknologi canggih berupa kendaraan udara. Bentuknya menyerupai pesawat terbang atau helikopter yang dapat dioperasikan tanpa dikendarai oleh awak atau pilot. Menurut Dadang (2019), drone merupakan teknologi dengan berbagai kelebihan, diantaranya (1) efisiensi dalam biaya operasi, (2) efisiensi dalam penggunaan air, (3) efisiensi dalam waktu, (4) efisiensi dalam tenaga kerjs, dan (5) rendahnya drift (dalam kondisi tertentu). Menurut Irawaty., et al (2017), drone sudah mulai dikembangkan untuk mendeteksi keadaan dan kesuburan tanah serta pendeteksian kesehatan tanaman. Sehingga drone juga dapat digunakan untuk menentukan kebutuhan pupuk tanaman.


  • Rainfall Simulator Sebagai Pendugaan Laju Erosi Pada Perkebunan Teh Dengan Cara Yang Sederhana

    Tanggal : 13 Jul 2020 14:13:02 Wib

    Degradasi lahan di Indonesia umumnya disebabkan oleh erosi air hujan. Erosi dapat menjadi masalah serius bagi perkebunan teh, hal ini disebabkan karena jika laju erosi pada lahan perkebunan teh besar dapat menyebabkan hilangnya partikel-partikel tanah pada top soil dan menyebabkan terjadinya kehilangan unsur hara pada lapisan atas tanah yang disebabkan oleh pencucian yang berasal dari terjadinya erosi.


  • Masker Gel Peel-Off Ektrak Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis)

    Tanggal : 29 Jun 2020 11:13:04 Wib

    Teh (Camelia sinensis) merupakan bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan tertentu seperti pelayuan, penggilingan, oksidasi enzimatis dan pengeringan. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara dan Selatan, namun sekarang telah dikembangkan di seluruh dunia, di daerah tropis maupun subtropis. Teh bermanfaat memberi rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun teh. Kandungan senyawa kimia dalam daun teh dapat digolongkan menjadi 4 kelompok besar yaitu golongan fenol, golongan bukan fenol, golongan aromatis dan enzim.


  • Si ”Jambul” Sumber Kehidupan

    Tanggal : 15 Jun 2020 09:26:44 Wib

    Pada usia berapa anda mengetahui fakta bahwa tanaman teh dapat tumbuh menjadi pohon setinggi 15 meter, padahal yang kita lihat selama ini tanaman tersebut hanya tumbuh hingga setinggi pinggang orang dewasa? Jawabannya ada pada pemangkasan. Proses ini merupakan upaya untuk menghasilkan bidang petik yang rendah sehingga mempermudah dalam pemetikan serta dapat menghasilkan pucuk teh dalam jumlah banyak. BPPP (2005) mengemukakan bahwa pemangkasan merupakan tindakan membuang sebagian dari bagian tanaman untuk menumbuhkan dan merangsang pembungaan dan pembuahan ke arah yang dikehendaki.


Tinggalkan Komentar :


Ketik ulang karakter dari gambar:
Reload the CAPTCHA codeSpeak the CAPTCHA code
 

No Comments Results.